Renungan Kejadian 5
Perenungan Kejadian 5
Pada pasal ini disampaikan daftar keturunan Adam hingga air bah. Saya tertarik melihat karya Tuhan dan kasihNya kepada Adam dan Hawa, karena Tuhan mengaruniakan Set, Sebagai pengganti Habel. Dimana set memperanakan keturunan yang Saleh yang berpihak kepada Allah ditengah zaman yang makin tercemar. pada ayat yang ke-22, disebutkan bahwa henokh hidup bergaul dengan Allah dan Diulangi kembali pada ayat yang ke-24, disebutkan henoch hidup bergaul dengan Allah lalu ia tidak ada lagi Sebab ia telah diangkat oleh Allah.
hidup bergaul dengan alam ini artinya memiliki relasi yang sangat dalam yang setiap hari setiap saat selalu bersama-sama dengan Tuhan dan terlebih Ketika kita melihat bahwa henoch diangkat oleh Tuhan ini artinya allah berkenan kepada henok karena iman dan juga hidupnya yang percaya kepada Allah.
kita perlu menyadari bahwa wa kadang-kadang sedikit saja orang yang menyembah Tuhan, orang yang taat dan setia kepada firman Tuhan dan janji-janjinya. orang-orang inilah wah yang sering disebut golongan minoritas. namun Allah memperhatikan mereka yang taat dan setia. kita pun juga demikian kita harus dengan bahwa kita tidak pernah sendirian, Tuhan masih memiliki ribuan orang di seluruh dunia yang setia kepada Tuhan. jadi taat dan setia lah. Hidup bergaul dengan Allah.
Sudahkah kita bergaul dengan Allah, hidup sungguh-sungguh kudus, mengecam dosa dan mengingatkan orang untuk melarikan diri dari murka yang akan datang? Apakah kita menantikan kedatangan kembali Kristus untuk membawa kita bersama dengannya untuk selama-lamanya?
Doa: Ya Tuhan kami menyadari bahwa hidup kami penuh dengan dosa kami menyadari bahwa seringkali kami tidak taat dan setia kepada Tuhan. Namun kami belajar dari kehidupan henokh, di tengah-tengah zaman yang tercemar, di tengah zaman yang saat ini sulit untuk mengenal siapa Kristus mengenal siapa Tuhan. biarlah kami hidup bergaul dengan Allah seperti Henokh, menjadi terang di tengah gelapnya dunia membawa kabar baik Bagi siapapun. Berkenanlah atas kami ya Tuhan, amin.
Comments
Post a Comment